Minggu, 11 Oktober 2015

Kilas Sejarah Hitam Syi'ah

Pada tahun 635 yg bertepatan dengan tahun 14 Hijriyah terjadi Perang Qadisiyyah (wilayah bagian negara Irak sekarang). Perang ini adalah pertempuran yg menentukan antara pasukan Islam melawan pasukan Persia yg beragama Majusi. Perang inilah yg menjadi awal dari kebencian kaum Rafidhah (Syi'ah) terhadap Islam dan kaum muslimin. Karena akibat dari perang Qadisiyyah, kerajaan Persia, nenek moyang kaum Syi'ah (Rafidhah), takluk.
Ekspansi peradaban Islam yg mengakibatkan Perang Qadisiyyah dipimpin oleh Sa'ad ibn Abi Waqqash pada zaman kekhalifahan Umar bin Khatthab ra. Pasukan umat Islam saat itu hanya 30.000 orang sedangkan Kerajaan Persia mengerahkan 120.000 orang pasukannya di bawah kepemimpinan Rostam Farrokhzad.
Sebelum melakukan ekspansi ke Persia, Khalifah Umar bin Khatthab memberikan surat perintah kepada Sa'ad bin Abi Waqqash yg diterjemahkan sebagai berikut:
"Amma ba'du. Maka aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang besertamu untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Karena, sesungguhnya takwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan paling hebatnya strategi dalam pertempuran.
Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yg bersamamu agar kalian menjadi orang yg lebih kuat dalam memelihara diri dari berbuat kemaksiatan dari musuh-musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka daripada musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih kemenangan tidak lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap Allah.
Kalaulah bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum Muslimin memiliki kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka (jumlah mereka lebih besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan pasukan mereka.
Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan dan maksiat kepada Allah, maka mereka memiliki kelebihan di atas kita dalam kekuatannya, dan bila kita tidak menang menghadapi mereka dengan "keutamaan" kita, maka tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.
Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas (para malaikat) dari Allah. Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian karenanya malulah kalian terhadap mereka.
Janganlah kalian mengatakan, "Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari kita sehingga tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat keburukan." Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang yang lebih buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah mengalahkan Bani Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian meminta kemenangan dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada Allah bagi kami dan bagi kalian."
Selanjutnya, sekitar tahun 637 Masehi yg bertepatan dengan tahun 16 Hijriyah, umat berhasil menaklukkan ibu kota kekaisaran Persia di Mada’in. Atas penaklukan ini, maka hancurlah kerajaan Persia secara keseluruhan. Dan penaklukan atas Persia ini, kaum Syi'ah (Rafidhah) masih menyesalinya sampai saat ini. (BERSAMBUNG)
*sumber:
DR. Abdullah Nashih 'Ulwan: Shalahuddin Al Ayyubi, Bathal Hiththin Wa Muharrir Al Quds Min Ash Shalibiyyin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar